Tekstur
tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada
tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel
pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan
ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan
berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan
sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah,
porositas dan lain-lain.
Segitiga tekstur
merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah. ada 12
kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah
tersebut, misalkan
hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan
debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk
kedalam golongan tanah bertekstur pasir.
Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah.
Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat.
Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur
dibedakan berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat.
Tabel : Proporsi
Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah
Kelas Tekstur Tanah
|
Proporsi (%) fraksi tanah
|
||
Pasir
|
Debu
|
Liat
|
|
1. Pasir (Sandy)
|
85
|
15
|
10
|
2. Pasir Berlempung (Loam
Sandy)
|
70-90
|
30
|
15
|
3. Lempung Berpasir (Sandy
Loam)
|
40-87,5
|
50
|
20
|
4. Lempung (Loam)
|
22,5-52,5
|
30-50
|
10-30
|
5. Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam)
|
45-80
|
30
|
20-37,5
|
6. Lempung Liat berdebu (Sandy-silt
loam)
|
20
|
40-70
|
27,5-40
|
7. Lempung Berliat (Clay Loam)
|
20-45
|
15-52,5
|
27,5-40
|
8. Lempung Berdebu (Silty
Loam)
|
47,5
|
50-87,5
|
27,5
|
9. Debu (Silt)
|
20
|
80
|
12,5
|
10. Liat Berpasir (Sandy-Clay)
|
45-62,5
|
20
|
37,5-57,5
|
11. Liat Berdebu (Silty-Clay)
|
20
|
40-60
|
40-60
|
12. Liat (Clay)
|
45
|
40
|
40
|
Tekstur tanah di lapangan dapat
dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari
jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa
keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:
1. Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat,
dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Pasir (Sandy).
2. Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali
melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur, maka tanah
tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung (Loam Sandy).
3. Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat
dibuat bola tetapi mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Lempung Berpasir (Sandy Loam).
4. Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak
melekat, dapat dibentuk agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan
dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung (Loam).
5.
Apabila
terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan
permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung
Berdebu (Silty Loam).
6. Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat
dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat, maka
tanah tersebut tergolong bertekstur Debu (Silt).
7. Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat
dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah
hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berliat (Clay Loam)
8.
Apabila terasa
halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak
teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).
9 9. Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan
dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan
mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt loam).
10. Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar,
melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah
tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir (Sandy-Clay).
11. Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat,
dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Liat Berdebu (Silty-Clay).
12. Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat
dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Liat (Clay).
Tanah
bertekstur halus didominhasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut dan
licin yang memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah
bertekstur kasar yang biasanya berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang
bertekstur halus memiliki kapasitas dalam proses penyerapan unsur-unsur hara
yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar. Namun, pada
tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah
bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan bahan organic yang
dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara.
Sedangkan
pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat.
Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang
lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak
yang berfungsi dalam retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur
kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan
udara dan air.
Semakin halus tekstur tanahnya maka kapasitas
adsorpsi menahan unsur – unsur hara lebih besar, dan lebih banyak mengandung
unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan tanaman, kapasitas memegang air
juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang lebih luas. Sedangkan tanah
bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang cepat dan lebih porus. Sehingga
unsure hara akan ikut hanyut dan yang tertahan didalam tanah semakin sedikit.
proporsi fraksi menurut kelas tekstur tanah sumbernya dari mana?
BalasHapus