KOMPOS - UNHAS

KOMUNITAS MAHASISWA PERTANIAN ORGANIK DAN SAINS

Dalam Segala Hal yang Kita Lakukan Awali Semua dengan DOA

Dalam Segala Hal yang Kita Lakukan Awali Semua dengan DOA
saya

Sabtu, 19 April 2014

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI / MAKING VEGETABLE PESTICIDES



1. Pestisida Nabati “Daun Pepaya”
            Daun pepaya mengandung bahan aktif  “Papain”,  sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”.
Cara Pembuatannya:
-       1 kg daun pepaya segar di rajang
-       Hasil rajangan di rendam dalam 10 liter air, 2 sendok makan minyak tanah, 30 gr detergen, diamkan semalam.
-       Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.
-       Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI / MAKING VEGETABLE PESTICIDES



1. Ekstrak Nimba
OPT sasaran: wereng batang coklat, penggerek batang, dan nematode
Bahan dan Alat:
1.      Air 1 liter
2.      Alcohol 70% 1 cc
3.      Biji nimba 50 gr
4.      Penumbuk/penghalus/blender
5.      Baskom/ember
6.      Sprayer
Cara Membuat:
1.      Biji nimba ditumbuk halus dan diaduk dengan alcohol
2.      Encerkan dengan 1 liter air
3.      Larutkan diendapkan semalam lalu disaring
4.      Larutan siap diaplikasikan ke tanaman
5.      Serangga akan mati setelah 2 – 3 hari

GENETIKA TANAMAN / PLANT GENETIC



1.  PENDAHULUAN
Sejak manusia mulai membudidayakan tanaman selalu diharapkan hasil terbaik dan tanamannya, baik melalui pemeliharaan maupun pemilihan benih untuk ditanam pada generasi berikutnya. Hasil baik akan menguntungkan penanamannya baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan lain. Sedang semua manusia tidak dapat terlepas dari produksi tanaman. Secara langsung menggunakan sebagai makanan, pakaian dan keindahan sedang secara tidak langsung melalui produksi ternak atau lainnya yang juga tergan­tung dari tanaman.
Mengingat pentingnya tanaman bagi manusia maka orang selalu mencari cara untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin dari tanaman yang diusaha­kan. Cara ini dapat ditempuh dengan teknik bercocok tanam yang baik dan dengan cara peningkatan kemampuan berproduksi sesuai dengan harapan manusia.  Perbaikan bercocok tanam dapat diartikan sebagai usaha untuk men­ciptakan lingkungan disekitar tanaman agar dapat tumbuh dengan baik sehingga diperoleh hasil optimal. Sedang peningkatan kemampuan tanaman dapat diartikan suatu usaha untuk merubah sifat tanaman agar diperoleh tanaman yang lebih unggul daripada jenis atau varietas yang sudah ada dan usaha ini disebut pemuliaan tanaman.

MIKORIZA Dan ENDOMIKORIZA



Mikoriza
Istilah mikoriza diambil dari Bahasa Yunani yang secara harfiah berarti jamur (mykos = miko) dan akar (rhiza). Jamur ini membentuk simbiosa mutualisme antara jamur dan akar tumbuhan. Jamur memperoleh karbohidrat dalam bentuk gula sederhana (glukosa) dari tumbuhan. Sebaliknya, jamur menyalurkan air dan hara tanah untuk tumbuhan. Mikoriza merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman tingkat tinggi. Walau ada juga yang bersimbiosis dengan rizoid (akar semu) jamur. Asosiasi antara akar tanaman dengan jamur ini memberikan manfaat yang sangat baik bagi tanah dan tanaman inang yang merupakan tempat jamur tersebut tumbuh dan berkembang biak. Jamur mikoriza berperan untuk meningkatkan ketahanan hidup bibit terhadap penyakit dan meningkatkan pertumbuhan (Hesti L dan Tata, 2009).