KOMPOS - UNHAS

KOMUNITAS MAHASISWA PERTANIAN ORGANIK DAN SAINS

Dalam Segala Hal yang Kita Lakukan Awali Semua dengan DOA

Dalam Segala Hal yang Kita Lakukan Awali Semua dengan DOA
saya

Sabtu, 12 April 2014

AGROKLIMATOLOGI KABUPATEN PINRANG



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kabupaten Pinrang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kabupaten ini terletak 185 km dari Makassar arah utara yang berbatasab dengan Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat, luas wilayah 1.961,77 km² dan berpenduduk sebanyak ±347.684 jiwa. Kabupaten Pinrang sebagai salah satu wilayah sentra pengembangan padi BOSOWA SIPILU (Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Pinrang dan Luwu) di Sulawesi Selatan).
Asal Muasal Pemberian nama pinrang ada beberapa versi cerita yang berkembang di masyarakat Pinrang sendiri, Pinrang berasal dari bahasa bugis yaitu kata "benrang" yang berarti "air genangan" bisa juga berarti "rawa-rawa", hal ini disebabkan oleh karena pada awal pembukaan daerah Pinrang yang tepatnya saat ini di pusat kota kabupaten Pinrang, masih berupa daerah rendah yang sering tergenang dan berawa.

PESTISIDA NABATI / PESTICIDE VEGETABLE


Pestisida Nabati
Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat Pestisida nabati bersifat ramah lingkungan karena bahan ini mudah terdegradasi di alam, sehingga aman bagi manusia maupun lingkungan. Selain itu pestisida nabati juga tidak akan mengakibatkan resurjensi maupun dampak samping lainnya, justru dapat menyelamatkan musuhmusuh alami.

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN / LAND SUITABILITY EVALUATION



Evaluasi kesesuaian lahan dapat didefinisikan sebagai suatu proses penilaian potensi atau kelas kesesuaian suatu lahan untuk tujuan penggunaan lahan tertentu. Cara menentukan kelas kesuaian suatu lahan adalah dengan membandingkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh tipe penggunaan lahan yang kemudian diterapkan sesuai dengan karakteristik lahan yang akan digunakan. Dengan demikian maka dapat diketahui tingkat/kelas kesesuaian lahan tersebut dengan tipe/jenis penggunaannya. Evaluasi kesesuaian lahan sangat penting peranannya dalam konteks sumberdaya lahan, selain dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan juga dapat menekan terjadinya kerusakan lahan dan lingkungan.
Untuk tujuan evaluasi lahan untuk tanaman pangan saat ini dikembangkan sistim evaluasi lahan yang disesuaikan dengan tujuan evaluasi dengan mempertimbangkan kriteria persyaratan tumbuh tanaman pangan serta kualitas/karakteristik lahan pada setiap blok lahan atau satuan peta lainnya. Evaluasi lahan yang disusun diharapkan dapat yang digunakan sebagai dasar dalam usaha pengembangan dan peningkatan produktivitas tanaman pangan  di suatu lokasi, land system, unit lahan, wilayah.

Kamis, 10 April 2014

LAPORAN KULTUR JARINGAN / TISSUE CULTURE REPORT



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang              
Kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.Kultur jaringan akan lebih besar presentase keberhasilannya bila menggunakan jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan muda, yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil. Kebanyakan orang menggunakan jaringan ini untuk tissue culture. Sebab, jaringan meristem keadaannya selalu membelah, sehingga diperkirakan mempunyai zat hormon yang mengatur pembelahan.

KESESUAIAN LAHAN TANAMAN RAMBUTAN / LAND SUITABILITY Rambutans


PENDAHULUAN
Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara.Kata “rambutan” berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulitmenyerupai rambut. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengancurah hujan tahunan paling sedikit 2000 mm. Rambutan merupakan tanamandataran rendah hingga ketinggian 300-600 dpl. Rambutan banyak ditanam sebagai pohon buah,kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembap dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah, hingga ketinggian 300--600 m dpl.

MIKORIZA ARBUSKULA (MA) / arbuscular mycorrhizal



                                         Jamur Mikoriza Arbuskula (MA)
Rizosfer tanah adalah lingkungan yang sangat menarik dan rumit sekitar akar tanaman. Ada berbagai jenis mikroorganisme yang sangat banyak dalam rizosfer tanah berinteraksi dengan mikroba lain dan dengan akar tanaman. Sifat-sifat tanah rizosfer membuatnya menjadi daerah yang unik dan aktif. Aktivitas dan interaksi mikroorganisme rhizotrophik bisa sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi tanah, pertumbuhan tanaman dan kegiatan mikroorganisme. Jamur MA adalah salah satu mikroba utama tanah yang membentuk asosiasi dengan kebanyakan tanaman dan berperan penting terhadap penyerapan Fosfor (P). 

CUACA DAN IKLIM / WEATHER AND CLIMATE



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Cuaca dan Iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003). Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.

AZOTOBACKTER



                                       Azotobacter dan Pertumbuhan Tanaman
Perbaikan produktivitas dan mutu produksi tanaman kakao sudah saatnya darahkan pada pengembangan perkebunan kakao berwawasan lingkungan yang didasarkan pada peningkatan efisiensi pemupukan, berkelanjutan produktivitas tanah dan peningkatan pendapatan petani. Teknik budidaya kakao dengan menggunakan pupuk kimia yang berlebihan dan terus-menerus perlu ditinjau kembali, khususnya untuk mengatasi kehilangan N dan kejenuhan terhadap pupuk P, karena selain tidak efisien juga mengakibatkan dampak ngatif terhadap lingkungan. Pemeliharaan kesehatan dan kesuburan tanaman dengan memperhatikan aspek kesuburan dan kesehatan tanah merupakan hal yang paling penting dalam system produksi tanaman (Hindersah dan Simarmata, 2004)

PENGENDALIAN HAMA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) SECARA TERPADU / PLANT PEST CONTROL OIL PALM (Elaeis guineensis Jacq) INTEGRATED



BAB I
PENDAHULUAN
     1.1  Latar Belakang Masalah
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) saat ini merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting disektor pertanian  umumnya, dan sektor perkebunan khususnya, hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya di dunia (BalaiInformasi Pertanian, 1990).Melihat pentingnya tanaman kelapa sawit di masa ini dan masa yang akan datang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk dunia akan minyak sawit, maka perlu dipikirkan usaha peningkatan  kualitas dan kuantitas produksi kelapa sawit secara tepat agar sasaran yangdiinginkan dapat tercapai. Salah satu diantaranya adalah pengendalian hama dan penyakit. (Balai Informasi Pertanian,1990).

Rabu, 09 April 2014

PEMBIBITAN / SEEDLINGS



I.         PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
            Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, selain itu kondisi tanah di Indonesia yang mempunyai kandungan unsur hara yang baik sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman. Salah satu produk hortikultura yang menjadi unggulan dalam sektor pertanian di Indonesia adalah tanaman sayuran. Sayuran merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Sayuran dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah ataupun diolah terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan. Salah satu komoditi sayur yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat, adalah cabai, sehingga tidak mengherankan bila volume peredaran di pasaran dalam skala besar.

LAPORAN TABULAMPOT (Tanaman Buah Dalam Pot) / REPORT tabulampot (Fruit Plants In Pot)



I.         PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
            Tabulampot adalah istilah yang baru sekitar sepuluh tahun terakhir muncul di masyarakat. Sebenarnya tabulampot merupakan akronim dari tanaman buah dalam pot. Tanaman buah yang lazim ditanam dalam pot adalah jeruk (keprok, siam dan manis), mangga, belimbing, rambutan sampai ke nangka. Mula-mula, tanaman buah ini ditanam dalam pot dalam rangka pembenihan (penangkaran). Secara tradisional, para penangkar benih tanaman buah, menyemai biji di lahan sawah, kemudian menyambungnya dengan mata tempel maupun sambung pucuk.
            Sebelum polybag (kantong plastik hitam) diketemukan, para penangkar memindahkan benih tanaman buah ini ke dalam keranjang bambu agar tidak mengalami kerusakan ketika diangkut jarak jauh. Agar benih bisa lebih tahan lama sebelum dipasarkan, maka tanaman tersebut juga ditaruh dalam pot gerabah maupun drum bekas. Sampai sekarang pun, para penangkar di Lampung dan beberapa tempat lainnya masih tetap menggunakan keranjang bambu untuk menampung benih yang baru saja dicabut dari lahan sawah.

HAMA PADA TANAMAN KAKAO / COCOA IN PLANT PEST



aa. Ulat Kilan ( Hyposidea infixaria; Famili : Geometridae ), menyerang pada umur 2-4 bulan. Serangan berat mengakibatkan daun muda tinggal urat daunnya saja. Pengendalian dengan PESTONA dosis 5 - 10 cc / liter
bb. Ulat Jaran / Kuda ( Dasychira inclusa, Familia : Limanthriidae ), ada bulu-bulu gatal pada bagian dorsalnya menyerupai bentuk bulu (rambut) pada leher kuda, terdapat pada marke 4 dan 5 berwarna putih atau hitam, sedang ulatnya coklat atau coklat kehitam-hitaman. Pengendalian dengan musuh alami predator Apanteles mendosa dan Carcelia spp, semprot PESTONA.

Pupuk Cair dari Kotoran Ternak / Liquid Fertilizer from Livestock Manure



Berikut akan diuraikan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan pupuk organik cair:
1.      Alat yang digunakan;
aa. Drum/ember atau wadah lain untuk membuat pupuk cair. Bila menggunakan drum akan memperoleh pupuk cair sebanyak 100 liter. Pupuk dari bahan daun-daunan, dapat memupuk tanaman di lahan seluas 100 m2. Pupuk dari bahan kotoran hewan, dapat memupuk tanaman di lahan seluas 200 m2.
bb. Karung beras/goni/plastik/nila, atau lainnya sebagai tempat bahan pupuk cair. Sehingga air dapat meresap ke dalam pori-pori karung tersebut dan bahan dalam karung tidak bisa keluar. 
cc. Penutup drum/plastik hitam atau tutup lain, supaya sinar matahari maupun air hujan tidak dapat masuk ke dalam drum/wadah.
dd. Tali pengikat untuk mengikat ujung karung sehingga bahan dalam karung tidak bisa keluar.
ee. Batu untuk pemberat

Selasa, 08 April 2014

MOL (MikroOrganisme Lokal)

        Mikro Organisme Lokal (MOL) adalah cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami yang disukai sebagai media hidup dan berkembangnya mikro organisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan-bahan organik atau sebagai dekomposer dan sebagai aktivator/ atau tambahan Nutrisi bagi tumbuhan yang disengaja dikembangkan dari mikro organisme yang berada di tempat tersebut.