KOMPOS - UNHAS

KOMUNITAS MAHASISWA PERTANIAN ORGANIK DAN SAINS

Dalam Segala Hal yang Kita Lakukan Awali Semua dengan DOA

Dalam Segala Hal yang Kita Lakukan Awali Semua dengan DOA
saya

Kamis, 10 April 2014

AZOTOBACKTER



                                       Azotobacter dan Pertumbuhan Tanaman
Perbaikan produktivitas dan mutu produksi tanaman kakao sudah saatnya darahkan pada pengembangan perkebunan kakao berwawasan lingkungan yang didasarkan pada peningkatan efisiensi pemupukan, berkelanjutan produktivitas tanah dan peningkatan pendapatan petani. Teknik budidaya kakao dengan menggunakan pupuk kimia yang berlebihan dan terus-menerus perlu ditinjau kembali, khususnya untuk mengatasi kehilangan N dan kejenuhan terhadap pupuk P, karena selain tidak efisien juga mengakibatkan dampak ngatif terhadap lingkungan. Pemeliharaan kesehatan dan kesuburan tanaman dengan memperhatikan aspek kesuburan dan kesehatan tanah merupakan hal yang paling penting dalam system produksi tanaman (Hindersah dan Simarmata, 2004)
Salah satu kelompok organisme yang penting dalam ekosistem tanah dan berperan sebagai agen peningkat pertumbuhan tanaman adalah rizobakteri yaitu bakteri hidup di rizofir tanaman dan megalami interaksi yang intensif dengan akar tanaman maupun tanah. Kesehatan biologis suatu tanah akan banyak ditentukan oleh dominasi rizobakteri ini atas mikroorganisme patogen sehingga tanaman mendapatkan manfaat yang optimal dari keberadaan rizobakteri non patogen (Hindersah dan Simarmata, 2004).
Azotobacter adalah rizobakteri yang telah dikenal sebagai agen biologis pemfiksasi dinitrogen, diazotrof, yang mengkonversi dinitrogen keamonium melalui reduksi elektron dan protonasi gas dinitrogen. Ada berbagai jenis Azotobacter dengan berbagai karakter kimia dan biologi, tetapi beberapa strain mempunyai kemampuan memperbaiki nitrogen lebih tinggi dari pada yang lain (Burgmann, Pesaro, Widmer, and Zeyer, 2003 dalam Selpiana , 2012).
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi penambatan nitrogen antara lain suhu, kelembaban tanah, pH tanah, sumber karbon, cahaya dan penambahan nitrogen. Disamping itu jumlah bakteri penambat nitrogen pada perakaran, potensial redoks, dan konsentrasi oksigen juga dapat mempengaruhi aktifitas penambatan nitrogen. Inokulasi azotobacter efektif dalam meningkatkan hasil panen tanaman budidaya pada tanah yang dipupuk dengan bahan organik yang cukup. Bakteri yang mengandung sel-sel azotobacter yang diberi nama Azotobacterin yang diproduksi dan digunakan di Rusia dan negara-negara Eropa Timur terbukti menguntungkan dalam meningkatkan hasil panen tanaman budidaya seperti gandum, barley, jagung, gula bit, wortel, kubis, dan kentang sebesar 12% dibandingkan dengan tanaman kontrol. Respon ini diduga disebabkan oleh faktor tumbuh yang dihasilkan oleh Azotobacter         (Trolldenier, 1997).
Sampai saat ini, inokulan Azotobacter diperbanyak di dalam kultur cair bebas N yang diaplikasikan dengan cara menyiramkan ke daerah perakaran tanaman. Inokulan cair ini memiliki kelebihan yaitu selama inkubasi untuk memperbanyak sel bakteri, kondisi media yang bebas nitrogen mendorong ekskresi N tersedia hasil fiksasi oleh bakteri ke dalam media dan menginduksi pembentukan fitohormon oleh bakteri. N tersedia dan fitohormon ini, disamping sel bakteri, merupakan komponen penting untuk mempertahankan fungsi tanah sebagai media pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini meskipun Azotobacter menghasilkan fitohormon, diduga tidak terdapat ketidakseimbangan hormonal di media tumbuh yang diperlihatkan dengan pertumbuhan akar yang normal. (Hindersah dan Simarmata, 2004).
Secara alami, akar berperan sebagai saluran untuk mensuplai unsur hara dan air dari tanah ke tanaman dan lokasi sintesis dan pertukaran sejumlah hormon tanaman. Dengan demikian pertumbuhan akar yang normal menjamin perkembangan tajuk. Inokulasi rizobakteri Azotobacter pemifiksasi N dan penghasil fitohormon merupakan salah satu input yang dapat memenuhi kebutuhan bibit tersebut. Nitrogen adalah salah satu unsur hara utama yang sangat penting dalam proses biokimia di tanaman. Di dalam tanah, sumber nitrogen adalah bahan organik, pupuk kandang, sisa tanaman yang terdekomposisi, fiksasi nitrogen biologis, air irigasi dan pupuk anorganik. Kekurangan nitrogen pada pembibitan seringkali membatasi pertumbuhan dan kualitas bibit. Dengan demikian kemampuan Azotobacter dalam memproduksi hormon sitokinin dan giberelin sangan menguntukngkan mengingat kedua fitohormon tersebut berperan dalam perkembangan dan pembelahan sel (Hindersah dan Simarmata, 2004).

0 komentar:

Posting Komentar