PENDAHULUAN
Rambutan adalah tanaman tropis yang
tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae,
berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara.Kata “rambutan” berasal dari
bentuk buahnya yang mempunyai kulitmenyerupai rambut. Tumbuhan tropis ini
memerlukan iklim lembab dengancurah hujan tahunan paling sedikit 2000 mm.
Rambutan merupakan tanamandataran rendah hingga ketinggian 300-600 dpl. Rambutan
banyak ditanam sebagai pohon buah,kadang-kadang
ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembap dengan curah
hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah,
hingga ketinggian 300--600 m dpl.
Pohon
dengan tinggi 15-25 m ini mempunyai banyak cabang. Daun majemuk menyirip
letaknya berseling, dengan anak daun 2--4 pasang. Helaian anak daun bulat
lonjong, panjang 7,5--20 cm, lebar 3,5--8,5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi
rata, pertulangan menyirip, tangkai silindris, warnanya hijau, kerapkali
mengering. Bunga
tersusun pada tandan di ujung ranting, harum, kecil-kecil, warnanya hijau muda.
Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon. Buah bentuknya
bulat lonjong, panjang 4--5 cm, dengan duri tempel yang bengkok, lemas sampai
kaku.
Dalam rangka mendukung peningkatan produksi
rambutan, baik secara
intensifikasi maupun ekstensifikasi, maka dilakukanlah evaluasi kesesuaian
lahan. Evaluasi ini mengacu pada referensi kondisi lingkungan yang baik sebagai
syarat tumbuh tanaman rambutan. Kondisi lingkungan terdiri dari beberapa aspek
biofisik lahan, antara lain: ketersediaan air, penggunaan lahan serta bentuk
lahan. Hasil dari evaluasi kesesuaian lahan ini akan merepresentasikan lahan-lahan
mana yang sesuai untuk pengembangan tanaman rambutan, baik tanpa faktor pembatas maupun dengan faktor
pembatas ringan. Pada lahan-lahan marginal serta lahan-lahan dengan faktor
pembatas permanen dianggap tidak sesuai.
.
METODE ANALISIS
Kelas kesesuaian lahan dapat ditentukan dengan cara
melakukan pemadanan ( matching ) antara kriteria kelas kesesuaian lahan yang
disusun berdasarkan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi pada tingkat
pengelolaan tertentu dengan kualitas / karakteristik lahan dari masing-masing
blok lahan atau masing-masing satuan evaluasi lahan. Pemadanan ini dapat
dilakukan dengan cara manual atau dengan menggunakan komputer.
SYARAT PERTUMBUHAN RAMBUTAN
1. Iklim :
- Dalam budidaya rambutan angin berperan dlm penyerbukan bunga.
- Intensitas curah hujan yg dikehendaki oleh pohon rambutan berkisar antara 1.500-2.500 mm/tahun & merata sepanjang tahun
- Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak dia terbit sampai tenggelam, intensitas pancaran sinar matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan.
- Tanaman rambutan akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 25°C yg diukur pada siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kempes).
- Kelembaban udara yg dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah & sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yg rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman rambutan.
2. Media
Tanam :
- Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yg subur & gembur serta sedikit mengandung pasir, juga dapat tumbuh baik pada tanah yg banyak mengandung bahan organik ataui pada tanah yg keadaan liat & sedikit pasir.
- Pada dasarnya tingkat/derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu antara 6-6,7 & kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
- Kandungan air dlm tanah idealnya yg diperlukan untuk penanaman pohon rambutan antara 100-150 cm dari permukaan tanah.
- Pada dasarnya tanaman rambutan tidak tergantung pada letak & kondisi tanah, karena keadaan tanah dapat dibentuk sesuai dengan tata cara penanaman yg benar (dibuatkan bedengan) sesuai dengan petunjuk yg ada.
3.
Ketinggian Tempat :
Rambutan
dapat tumbuh subur pada dataran rendah dengan ketinggian antara 30-500 m dpl.
Pada ketinggian dibawah 30 m dpl rambutan dapat tumbuh namun tidak begitu baik
hasilnya.
Pengolahan Media Tanam
- Persiapan : Pilihlah tanah yg subur, hindari daerah yg berkondisi tanahnya terlampau liat & tidak memiliki sirkulasi yg baik, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya subur dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yg curam, kemudian untuk menggemburkan tanah perlu dibajak atau cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata.
- Pembukaan Lahan. Tanah yg akan dipergunakan untuk kebun rambutan dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan dibuang & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak/dicangkul. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dlm tetapi kalau dari hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 meter & kedalam disesuaikan dengan kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus & kurang humus atau tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dengan cara mengubur ranting-ranting & dedaunan & kondisi ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun sebelumnya.
- Pembentukan Bedengan. : Setelah tanah keadaan gembur & buatkan bedeng-bedengan yg berukuran 8 m lebar & tinggi sekitar 30 cm dengan perataan dasar atasnya guna menopang bibit yg akan ditanam, panjang disesuaikan dengan luas pekarangan/persawahan. Tetapi idealnya panjang bedengan sekitar 10 m, dengan keadaan arah membujur dari utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari pagi walaupun setelah diberi atap pelindung, dengan jarak antara bedeng 1 m yg diharapkan untuk lalu-lintas para pekerja & dapat dipergunakan sebagai saluran air pembuangan, & untuk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang
- Pengapuran : Pengapuran pada dataran yg berasal dari tambak & juga dataran yg baru terbentuk tidak bisa ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur, setelah lobang-lobang itu digali dengan ukuran penanaman di pekarangan & dasarnya ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter untuk setiap lobang guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 6-6,7 sebagai syarat tumbuhnya tanaman rambutan, setelah 1 minggu dari penaburan kapur diberi pupuk kandang supaya tanah menjadi subur.
- Pemupukan : Setelah jangka waktu 1 minggu dari pemberian kapur pada lubang-lubang yg ditentukan kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 25 kg (kurang lebih 1 blek) & setelah 1 minggu lahan baru siap untuk ditanami bibit rambutan yg telah jadi.
Lampiran 1. Kriteria klasifikasi kesesuaian lahan untuk tanaman rambutan
Kualitas / Karakteristik Lahan
|
Kelas
Kesesuaian Lahan
|
||||
S1
|
S2
|
S3
|
N1
|
N2
|
|
Temperatur (t)
- Rata-rata tahunan
|
25 – 28
|
> 28 - 32
20 - < 25
|
> 32 - 35
|
Td
|
> 35
> 20
|
Ketersediaan air (w)
- Bulan kering ( < 75 mm )
- Curah hujan / tahun (
mm )
|
1 – 2
1500 - 2500
|
> 2 - 3
1500 - 3000
|
> 3 - 4
> 3000 -4000
1250 - < 1500
|
Td
|
> 4
> 1
> 4000
< 1250
|
Media perakaran (r)
- Drainase tanah
- Tekstur
-Kedalaman efektif (cm)
|
Baik
SL,L,SCL,SiL,
Si,Cl,SiCl
> 100
|
Sedang
LS, SC,
SiC,C
75 – 100
|
Agak terhambat
Str C
50 - < 75
|
Terhambat,agak cepat
Td
-
|
Sgt terhambat,
sgt cepat
Kerikil, pasir
< 50
|
Retensi hara (f)
- KTK tanah
- pH tanah
- C-organik (%)
|
≥ Tinggi
5.5-6.5
> 1,5
|
Sedang-rendah
6.5-7.55.0
5.0-< 5.5
1,5 – 0,8
|
Rendah
> 7.5 – 8.5
4.5 – 5.5
< 0,8
|
4.0 - < 4.5
-
|
Sangat rendah
> 8.5
> 4.0
-
|
Kegaraman (x)
- Salinitas (mmhos/cm)
|
< 1
|
1-3
|
> 3-4
|
> 4-6
|
> 6
|
Hara tersedia (n)
- Total N
- P2O5
- K2O
|
≥ Sedang
≥ Sedang
≥ Sedang
|
Rendah
Rendah
Rendah
|
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat rendah
|
-
-
-
|
-
-
-
|
Terrain (s)
- Lereng (%)
- Batuan permukaan (%)
- Singkapan batuan (%)
|
< 8
< 3
< 2
|
8-15
3-15
2-10
|
> 15-45
> 15-40
> 10-25
|
> 25-45
Td
> 25-40
|
> 45
> 40
> 40
|
Bahaya banjir (i)
|
F0
|
F1
|
F2
|
F3
|
F4
|
Keterangan :
Td : Tidak berlaku Si : Debu
S : Pasir L :
Lempung
StrC : Liat berstruktur Liat masiv : Liat dari tipe 2 : 1 ( vertisols )
Kedalaman tanah
untuk penentuan tekstur, KTK, C-Organik, Al, N, P2O5, K2O
disesuaikan dengan zone perakaran tanaman yang dievaluasi.
Kriteria C –
oragnik, N, P2O5, dan K2O dapat dilihat pada
Lampiran 4.
Lampiran
2. Penilaian Kesesuaian lahan untuk tanaman rambutan
Kualitas dan karakteristik
lahan
|
Nilai data
|
Kelas
kesesuain lahan aktual ( A)
|
Usaha
perbaikan
( I )
|
Kelas kesesuan
lahan potensial
( P )
|
|
- Regim suhu
Suhu rata-rata tahunan
|
25-30
C
|
S1
S1
|
S1
|
||
w
|
- Ketersediaan air
Bulan kering ( < 75 mm )
Curah hujan tahunan (mm/th)
|
1.500-2.500
|
S2
S1
|
I/Hi
|
S1
|
r
|
- Media perakaran
Drainase tanah
Tekstur tanah
Kedalaman efektif (cm)
|
Baik
Liat berpasir
>30
|
S1
S1
S2
S3
|
K/Hi
|
S2
|
f
|
- Retensi hara
KTK
(cmol/kg )
pH
C Organik
( % )
|
-
6-6,7
|
S3
S2
|
L/Li
|
S2
|
n
|
- Ketersediaan hara
N total
P2O5 tersedia
K2O tersedia
|
Sedang
Tinggi
Sedang
|
S1
S1
S1
S1
|
||
i
|
- Bahaya banjir
Periode Banjir
Frekuensi
|
Tidak pernah
|
S1
S1
S1
|
||
x
|
- Kegaraman/ Salinitas
( mm hos/cm )
|
0.5
|
S1
S1
|
||
s
|
- Kondisi medan ( Terrain )
Kemiringan lahan
Batu di permukaan
Singkapan batuan ( cadas )
|
0-5
%
0 %
0 %
|
S1
S1
S1
S1
|
P/Li
|
S2
|
A=S3sr
|
I=(I/Hi), (K/Hi), (L/LI), (P/Li)
|
P= S2
|
Kelas
Kesesuaian lahan aktual sesuai marginal
(S3) dengan dengan faktor pembatas drainase (r) dan kemiringan lahan (s), kedalaman efektif, bula
kering, dan C-Organik, kesesuian lahan potensial berubah
menjadi kelas kesesuaian lahan cukup sesuai ( S2).
DAFTAR
PUSTAKA
Mahisworo,
Kusno Susanto dan Agustinus Anung, Bertanam
Rambutan; Jakarta: Penebar
Swadaya, 1991, cet ke-3.
80p; 21 cm.
Prihatman
Kemal.(2008). Sistem Informasi Manajemen
Pembangunan dipedesaan,BAPPENAS.
Rahardi
F.; Rina Nirwan S. dan Iman Satyawibawa, Agribisnis
tanaman perkebunan. Jakarta:
Penebar Swadaya, 1994. Vi + 67p; ilus.; 21 p.
Syarif Irwan. (2012).Budidaya Rambutan. Jakarta : Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar